- Details
- Category: BERITA SEPUTAR PENGADILAN
- Hits: 129
Upacara Hari Pahlawan 2025: Pahlawanku Teladanku, Teguhkan Integritas, Kobarkan Semangat Pengabdian Aparatur PA Kota Madiun |10-11-2025|
UPACARA HARI PAHLAWAN 2025: PAHLAWANKU TELADANKU, TEGUHKAN INTEGRITAS, KOBARKAN SEMANGAT PENGABDIAN APARATUR PA KOTA MADIUN

PA Kota Madiun melaksanakan upacara peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025 pada Senin, (10/11/2025. Upacara Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November ini dilaksanakan di halaman kantor PA Kota Madiun Jalan Ringroad Barat No.1 Kota Madiun dan diikuti oleh seluruh aparatur PA Kota Madiun mulai dari Hakim, Panitera, Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional, seluruh PNS, PPPK hingga PPNPN. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Wakil Ketua PA Kota Madiun Imam Safi’I, S.H.I., M.H. Turut serta mengikuti upacara mahasiswa magang Sekolah Advokasi Universitas Sebelas Maret Surakarta.


Dalam Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025 ini mengusung tema “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan”. Upacara dimulai pukul 07.30 WIB, dibuka dengan penghormatan kepada Inspektur Upacara yang dipimpin oleh Komandan Upacara dan dilanjutkan dengan penghormatan kepada Bendera Merah Putih dengan diiringi lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Dilanjutkan mengheningkan cipta dan pembacaan teks pancasila yang dipimpin oleh Inspektur Upacara yang diikuti oleh seluruh peserta upacara. Kemudian Pembacaan Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pesan-pesan Pahlawan oleh petugas.

Upacara dilanjutkan dengan amanat Inspektur Upacara. Dalam amanatnya Wakil Ketua PA Kota Madiun Imam Safi’I, S.H.I., M.H. selaku Inspektur Upacara membacakan naskah pidato Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf bahwa Hari ini, di bawah langit Indonesia yang merdeka, kita menundukkan kepala penuh hormat mengenang para pahlawan bangsa. Mereka bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini. Dari Surabaya hingga Banda Aceh, dari Ambarawa hingga Biak, para Pahlawa telah berjuang bukan demi dirinya sendiri, tetapi demi masa depan bangsa yang bahkan belum mereka kenal, yaitu kita semua yang berdiri di sini hari ini.
Lebih lanjut, Para Pahlawan mengajarkan kepada kita bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit. Kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan. Karenanya, ada tiga hal yang dapat kita teladani dari para pahlawan bangsa: Pertama, Kesabaran Para Pahlawan. Mereka sabar menempuh ilmu, sabar menyusun strategi, sabar menunggu momentum, dan sabar membangun kebersamaan di tengah segala keterbatasan. Mereka tetap bersabar meski menghadapi perbedaan pandangan dan jalan perjuangan. Dari kesabaran itulah lahir kemenangan, karena mereka tahu bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa-gesa, tetapi ditempa oleh waktu dan keikhlasan.
Kedua, Semangat Untuk Mengutamakan Kepentingan Bangsa di Atas Segalanya. Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan, tidak menuntut balasan, tidak mengincar apa yang ditinggalkan penjajah. Mereka justru kembali ke rakyat, mengajar, membangun, menanam, dan melanjutkan pengabdian. Di situlah letak kehormatan sejati: bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan. Ketiga, Pandangan Jauh Ke Depan. Para pahlawan berjuang untuk generasi yang akan datang, untuk kemakmuran bangsa yang mereka cintai. Dan menjadikan perjuangan ini sebagai bagian dari ibadah, darah dan air mata mereka adalah doa yang tak pernah padam. Menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan.
Ini adalah modal besar bagi generasi kita saat ini. Semangat perjuangan yang pantang menyerah, adalah kekuatan bagi kita dan generasi mendatang untuk meneruskan cita-cita para pahlawan yang selama ini telah ditunaikan.
Diakhir pidato amanat Menteri Sosial Republik Indonesia berharap meskipun di masa kini, perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun semangatnya tetap sama; membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan. Inilah semangat yang terus dihidupkan melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, mulai dari memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya.
Menutup pidatonya, Menteri Sosial Republik Indonesia, mengajak seluruh bangsa Indonesia pada momentum peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025 untuk bersyukur dan berjanji: bahwa kemerdekaan ini tidak akan sia-sia. Kita akan melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara kita, bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan melayani lebih tulus. Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, maka kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam. Dengan bekerja, bergerak dan berdampak. PAHLAWANKU TELADANKU, TERUS BERGERAK, MELANJUTKAN PERJUANGAN.
Upacara ini diakhiri dengan pembacaan do’a oleh Petugas kemudian ditutup dengan penghormatan kepada Inpektur Upacara yang dipimpin oleh Komandan Upacara. Alhamdulillah, upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025 berjalan dengan lancar dan khidmat. Adapun yang bertugas sebagai komandan upacara adalah Roch’is Fajar Setiawan, S.Pd. (Penata Layanan Operasional), Ajudan Irkhamni (Operator Layanan Operasional), Pembaca Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Nuriya Fadhila Bahari, A.Md. (Klerek- Dokumentalis Hukum), Pembaca Teks Pesan-pesan Pahlawan Khoirunnisa Intan Aprilina, S.H. (Penata Layanan Operasional), Pembaca Do'a Wawan Handy Saputro, S.E.I., M.Hum. (Penata Layanan Operasional). Sedangkan yang bertugas sebagai Pembawa Acara adalah Herdiyan Nurahma Purnamawati, S.H., M.H. (Panitera Pengganti).
