- Details
- Category: BERITA SEPUTAR PENGADILAN
- Hits: 2668
Kultum Ramadhan “ Puasa Mengajarkan Kita Merasa Cukup ” oleh Hakim PA Kota Madiun Arina Kamiliya, S.H.I., M.H. |10-03-2025|
KULTUM RAMADHAN “PUASA MENGAJARKAN KITA MERASA CUKUP” OLEH HAKIM PA KOTA MADIUN ARINA KAMILIYA, S.H.I., M.H.
Aparatur PA Kota Madiun kembali melaksanakan kegiatan rutin Ramadhan 1446 Hijriah pada Senin, (10/3/2025). Kegiatan yang dilaksanakan di Aula PA Kota Madiun ini diikuti oleh Ketua PA Kota Madiun Dr. H. Sofyan Zefri, S.H.I., M.S.I. bersama Wakil Ketua Imam Safi'i, S.H.I., M.H. dan Hakim, Panitera dan Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional, seluruh ASN serta PPNPN.
Kegiatan diawali dengan Shalat Dzuhur berjamaah dilaksanakan pukul 12.10 WIB dan di- Imami oleh Ketua PA Kota Madiun Dr. H. Sofyan Zefri, S.H.I., M.S.I. Sebelum shalat Dzuhur juga telah dilakukan tadarus dan setelah shalat Dzuhur berjamaah dilanjutkan dengan Kultum singkat yang kali ini disampaikan oleh Hakim Arina Kamiliya, S.H.I., M.H. Dalam kesempatan yang diberikan beliau menyampaikan Kultum tentang puasa mengajarkan merasa cukup.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh keistimewaan dan keberkahan. Allah memilih bulan ini sebagai bulan yang penuh rahmat dan ampunan. Oleh karena itu, kita harus memperbaiki niat kita dalam menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan. Ibadah yang kita lakukan harus semata-mata untuk mengharapkan ridha Allah. Salah satu ibadah yang harus kita lakukan selama bulan Ramadhan adalah berpuasa. Puasa adalah ibadah yang mengajarkan kita untuk menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Puasa juga mengajarkan kita untuk menahan diri dari segala bentuk perilaku buruk dan membiasakan kita untuk berbuat kebaikan.
Lebih lanjut, Hakim Arina Kamiliya, S.H.I., M.H. menjelaskan dalam hal menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan puasa juga mengajarkan kita sebagai umat muslim untuk cukup yang dimana sebagai manusia pasti mempunyai keinginan yang tidak ada habisnya. Misalnya: ketika kita sedang berpuasa, pada jam 12 siang, kita sudah terbayang menu apa saja yang ingin kita makan untuk menu buka puasa. Ternyata setelah dibeli semua, ada banyak yang tidak termakan. Banyak yang dibuang. Banyak yang mubadzir. Padahal, kita tau kapasitas perut kita. Kita tau kita cukup kalau mau makan satu piring dengan menu sehat. Tanpa diiringi dengan gorengan dan minuman manis sebaskom.
Selanjutnya mengajak seluruh aparatur PA Kota Madiun untuk belajar merasa cukup, Harta kekuasaan, kekayaan, keinginan itu seperti air laut, makin diminum makin haus, tidak ada berhentinya, dunia tidak ada habisnya. Dalam surat Shad · Ayat 26
يٰدَاوٗدُ اِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيْفَةً فِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَضِلُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۢ بِمَا نَسُوْا يَوْمَ الْحِسَابِࣖ ٢٦
yâ dâwûdu innâ ja‘alnâka khalîfatan fil-ardli faḫkum bainan-nâsi bil-ḫaqqi wa lâ tattabi‘il-hawâ fa yudlillaka ‘an sabîlillâh, innalladzîna yadlillûna ‘an sabîlillâhi lahum ‘adzâbun syadîdum bimâ nasû yaumal-ḫisâb
(Allah berfirman,) “Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah (penguasa) di bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan.”
“Orang yang diperbudak oleh keinginan, waktunya akan habis dengan sia-sia tanpa sadar semua yang ada di muka bumi itu ada takarannya. Hatinya akan selalu dihantui oleh ketidaktenangan. Jika kita selalu mengikuti keinginan duniawi, maka diri kita tidak akan terlepas dari penyesalan yang tidak akan pernah berhenti. Semoga dengan berpuasa dapat mengajarkan kita cukup dan diharapkan seluruh aparatur PA Kota Madiun dapat menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini dengan kualitas ibadah yang baik dan membuat kita lebih dekat dengan Allah SWT, tidak hanya mementingkan keinginan duniawi, dengan menahan hawa nafsu dalam berpuasa di bulan suci Ramadhan kita dapat merasa cukup atas segala nikmat Allah SWT yang diberikan. Selanjutnya kualitas ibadah kita akan menentukan pahala yang akan kita dapatkan dari Allah SWT. Meskipun sedang berpuasa juga tidak mengurangi kualitas kinerja dalam melaksanakan tupoksi sebagai aparatur peradilan. Dan pada bulan Ramadhan ini juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kita. Mari kita memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk menebar kebaikan memberikan pelayanan berkualitas, meningkatkan kualitas ibadah, dan memperbaiki diri.”, pungkas Hakim Arina Kamiliya, S.H.I., M.H.